Lompat ke kontens Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Transformasi FC Barcelona: Dari Kejayaan Sepak Bola Menuju Badai Keuangan


Site-Halotov
- Hanya tiga tahun lalu, FC Barcelona berada di puncak kejayaannya, meraih kemenangan demi kemenangan, dan menjadi klub sepak bola pertama yang menghasilkan pendapatan lebih dari $1 miliar.

Baca Juga : AC Milan Vs Barcelona: Ansu Fati Mengantar Blaugrana Menang dengan Satu Gol

Namun, hari ini, klub ini diperkirakan tengah menghadapi utang sebesar $1,7 miliar (€1,1 miliar) dan penampilan buruk di lapangan. Sementara itu, beberapa mantan staf, termasuk mantan presiden mereka, Josep Bartomeu, telah ditangkap karena dugaan terlibat dalam kampanye kotor terhadap rival mereka.

Bartomeu telah dibebaskan sambil menunggu dakwaan. Polisi Catalonia melakukan penggerebekan di stadion kandang klub sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan bahwa pejabat klub menyewa perusahaan hubungan masyarakat, I3 Ventures, untuk mencemarkan nama orang-orang yang mengkritik klub dan kepemimpinannya dengan pembayaran yang sangat tinggi.

Sandra Herrera, seorang reporter olahraga, berbicara dengan tuan rumah Hari 6, Brent Bambury, tentang bagaimana FC Barcelona terjerumus dalam kesulitan ini dan apakah mereka dapat pulih dari apa yang dikenal sebagai "Barcagate."

Dalam percakapan itu, Sandra menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang menyebabkan masalah keuangan klub adalah berbagai kontrak besar dengan para pemain saat ini. Banyak di antaranya diperoleh selama masa kepemimpinan Bartomeu, yang bertanggung jawab dalam mencari dan menambah kontrak-kontrak besar ini. Bartomeu menjabat sebagai presiden klub sejak tahun 2014, dan meskipun ada kesuksesan pada awal masa kepemimpinannya, namun situasi kemudian berubah drastis.

Kisah sepak bola Barcelona mengalami transisi yang nyata ketika para pemain mulai mencari kontrak di klub lain, seperti Neymar yang pergi ke Paris Saint-Germain [FC]. Kontrak dengan bayaran besar semacam itu menyoroti pentingnya persaingan untuk mempertahankan pemain-pemain berkualitas.

Pada hari Senin, Josep Bartomeu termasuk di antara mereka yang ditangkap oleh Polisi Catalan atas apa yang disebut sebagai skandal Barcagate. Skandal ini menjadi momok yang sangat sulit bagi klub. Skandal itu terkait dengan penyewaan perusahaan bernama I3 Ventures oleh anggota dewan klub untuk melakukan kampanye hitam terhadap lawan politik Barcelona dan bahkan beberapa pemain favorit seperti Messi atau Piqué.

Awalnya, perusahaan ini dikontrak dengan bayaran satu juta dolar, namun penyelidikan mengungkap bahwa pembayaran yang sebenarnya lebih kecil. Mereka menyembunyikan biaya tambahan agar tidak memerlukan persetujuan lebih tinggi dari €200.000 [sekitar $309.000 Cdn.].

Mereka membayar perusahaan tersebut untuk mencemarkan citra klub dan bahkan mempengaruhi hubungan Messi dengan FC Barcelona. Pada bulan Januari, kontrak Messi bocor ke media dan jika semua klausul dipenuhi, jumlah total yang harus dibayarkan kepada Messi mencapai [$852,9 juta Cdn]. Konflik ini dan kampanye hitam tentu saja merusak hubungan antara Messi dan klub.

Ketegangan antara kedua belah pihak sudah berlangsung sejak jendela transfer sebelumnya. Messi telah mengekspresikan ketidakpuasannya dan merasa sudah cukup dengan situasi ini. Bocornya kontrak hanya menambah perselisihan antara keduanya.

Penggajian Messi dengan angka sebesar itu tentu saja mengesankan, tapi bagi klub sebesar Barcelona yang memiliki pendapatan miliaran dolar, sebelum pandemi, hal itu bisa dianggap sebagai tanggung jawab mereka. Namun, Barcagate dan pandemi telah memberikan dampak besar pada klub, dengan stadion yang kosong dan pendapatan menurun. Hutang klub semakin meningkat, dan situasi ini tentu saja akan lebih sulit tanpa pandemi.

Jadi, kesulitan Barcelona saat ini tak hanya disebabkan oleh pandemi, tetapi juga oleh skandal Barcagate yang mengungkapkan segala masalah internal klub. Hal ini hanya akan memperdalam permusuhan antara Messi dan klub.